Diberdayakan oleh Blogger.

Read comments

10 Tumbuhan Terunik dan Teraneh Di Dunia

Tanaman merupakan salah satu pelengkap hidup manusia. Tanaman membantu penyerapan air juga menyediakan oksigen untuk manusia dan hewan. Beberapa diantaranya biasa kita tanam di halaman rumah kita. Tapi ada beberapa spesies tanaman yang memiliki karakteristik khusus yang aneh, yang tidak biasa kita temukan, dan beberapa di antaranya sangat langka.

1. Welwitschia Mirabilis: Tanaman dengan Daya Tahan Luar Biasa
Bentuknya tidak enak dilhat, tapi tanaman yang satu ini benar-benar unik. Tanaman asal Namibia ini hanya memiliki dua daun dan sebuah batang dengan akarnya. Dua daun itu akan terus tumbuh membesar mirip alien. Batangnya akan membesar bukannya meninggi lagi.

Tanaman ini akan tumbuh hingga bisa mencapai lebar 8 meter dengan tinggi 2 meter. Umurnya bisa mencapai 400 hingga 1500 tahun dan tidak akan mati meski tidak ada hujan selama 5 tahun. Rasanya sangat menyengat baik mentah maupun sudah dimasak, dan karenanya diberi nama Onyanga, yang berarti bawang gurun.

2. DionaeaM uscipula: Venus si Perangkap Lalat

Venus si Perangkap Lalat ini merupakan tanaman karnivora yang paling dikenal karena perangkap alami uniknya yang aktif dan efisien. Dua daun yang menempel pada tanaman ini dipenuhi oleh bulu-bulu ultra sensitif yang mendeteksi keberadaan apa saja dari semut, lalat, atau jenis serangga lainnya. Begitu ada yang menyentuh bulunya, perangkapnya akan bekerja dalam waktu kurang dari sedetik.

3. Rafflesia Arnoldii: Bunga Terbesar di Dunia

Tanaman ini eksotis, sangat langka, tapi warnanya kurang cantik, berbintik, namanya Rafflesia Arnoldi salah satu dari 16 spesies genus Rafflesia, bunga terbesar di dunia. 16 spesies yang diketahui dapat ditemukan hanya di Indonesia (Sumatra, Kalimantan, Jawa) dan Malaysia (Sabah, Serawak).
Rafflesia Arnoldii, belakangan dimasukkan ke dalam familiEuphorbiaceae, bisa berdiameter hingga 1 meter dengan berat mencapai 7-11 kg.
Bunganya akan mekar hanya dalam waktu 3 hari hingga seminggu saja. Saat mekar bunga ini akan mengeluarkan bau busuk yang sangat menyengat hingga di Indonesia bunga ini dinamakan bunga bangkai. Baunya yang khas mengundang serangga penyerbuk datang dan itu membuatnya dapat bergenerasi dan hanya 10-20 persen dari semaian yang akan berhasil dan dalam 9 bulan, dengan sedikit kebruntungan, akan mekar kembali.

4. Desmodium Gyrans: Tanaman yang Menari

Darwin menyebutnya Hedysarum, botanis moderen menyebutnya Desmodium Gyrans, atau tepatnya, Codariocalyx Motorius. Orang menyebutnya Runmput Menari atau Tanaman Telegraf atau tanaman Semaphore, karena gerakan daunnya yang seperti menari atau seperti gerakan kode semaphore. Tanaman ini termasuk yang mudah tumbuh dan akan "menari-nari" pada saat banyak sinar matahari atau dalam keadaan kering. Gimana menarinya, lihat saja videonya di bawah ini:

5. Euphorbia Obesa: Tanaman Baseball

Euphorbia Obesa, dijuluki juga tanaman Baseball, biasa tumbuh di Great Karoo, Afrika Selatan. Populasinya mulai terancam seiring sering diburunya tanaman ini oleh para kolektor tanpa memikirkan penanamannya kembali. Ini membuat beberapa organisasi dalam dan luar negeri bereaksi untuk melindunginya. Meski di habitat aslinya Euphorbia obesa ini masih terancam, saat ini sudah banyak pertanian yang membudidayakannya, sehingga mereka juga turut memastikan bahwa yang diperdagangkan para kolektor bukan yang berasal dari alam.

6. Amorphophallus Titanum: Bunga Bangkai

Bunga ini tingginya bisa lebih dari tinggi seorang pria dewasa, dan mengeluarkan aroma busuk yang menyengat pula. Dinamakan Titan Arum, di Indonesia dijuluki pula sebagai "bunga bangkai" karena baunya itu. Bunga ini merupakan fenomena langka dan berkembang biak berkat bantuan dari serangga penyerbuk yang datang karena baunya.

7. Baobab: si Pohon Botol

Baobab adalah nama umum dari satu genus Adansonia yang terdiri dari 8 spesies pohon, aslinya dari Madagascar. Juga dikenal sebagai pohon Botol, bukan hanya karena bentuknya yang memang mirip botol, tapi pohon ini juga biasanya mampu menampung air sekitar 300 liter. Tidak heran umur pohon ini bisa mencapai 500 tahun.

8. Dracaena Cinnabari: Pohon Darah Naga

Dracaena Cinnabari atau Pohon Naga berasal dari kepulauan Socotra. Biasa disebut juga Pohon Darah Naga dan Pohon Naga Socotra. Pohon ini salah satu pohon teraneh di kepulauan Socotra, dengan bentuknya yang seperti payung. Pertama kali dipublikasikan oleh Isaac Bayley Balfour tahun 1882. Kalau diperhatikan, pohon ini pernah menjadi icon di Windows sebagai icon Network. Darah naga diambil dari warna getah merahnya, dan bisa dijadikan obat atau bahan pewarna celup.

9. Selaginella Lepidophylla: Tanaman yang Bangkit Kembali

Disebut juga sebagai Mawar dari Jericho, Selaginella Lepidophylla merupakan spesies dari tanaman gurun karena kemampuannya bertahan hidup meski diawetkan dengan pengeringan sekalipun. Selama cuaca kering di habitat aslinya, batangnya akan mengkerut menjadi sebuah bola kecil dan terurai kembali saat diekspos ke tempat lembab. Aslinya tumbuh di gurun Chihuahuan.

10. Mimosa PĂșdica: si Putri Malu

Yang satu ini tidak aneh di sini. Banyak ditemukan di daerah tropis dan juga di Amerika Selatan dan Tengah. Saat disentuh atau digoyangkan daun-daunnya akan mengkuncup dan akan membuka kembali dalam beberapa menit.

Read comments

Air Murni Terbaik Ternyata Ada Di Tanaman Kaktus Berduri


http://www.windows2universe.org/earth/images/cactus_big.jpg

Peneliti University of South Florida menemukan air murni terbaik ada di pir kaktus berduri. Penghuni gurun ini sangat efektif dalam memindahkan sedimen dan bakteri dari air kotor dan berita baiknya tumbuhan ini bisa hidup di seluruh dunia.

Penelitian ini bukan yang pertama mendapati kemampuan tumbuhan kaktus itu. Komunitas Meksiko pada abad 19 menggunakan kaktus sebagai perangkat untuk memurnikan air. Lapisan getah yang tebal pada kaktus yang menyimpan air, adalah bagian yang bertanggung jawab untuk memurnikan air tersebut.

http://media-cdn.tripadvisor.com/media/photo-s/01/0e/24/2e/cactus.jpg

Peneliti kemudian menyarikan getah dan menambahkan ke dalam air yang kotor karena sedimen dan bakteri.

Getah mengakibatkan sedimen dan bakteri bergabung, kemudian mengendap di bagian bawah dan memisahkan 98 % bakteri di dalam air.

Peneliti melihat komunitas di negara berkembang menggunakan kaktus di kehidupan sehari-hari mereka. Mereka biasa merebus sepotong kaktus untuk mendapatkan getah kemudian menambahkan getah tersebut ke dalam air, sama seperti yang dilakukan para peneliti.

http://www.statesymbolsusa.org/IMAGES/Texas/Prickly_Pear_Cactus_3_.jpg

Namun masih ada rintangan yang harus diatasi. Sumber daya yang perlu dipersiapkan untuk mengembangkan penyebaran kaktus dan bagaimana meyakinkan masyarakat bahwa air yang telah disaring ini benar-benar bebas bakteri.

Jika beberapa masalah ini dapat dipecahkan, maka air yang murah dan bersih dapat dijangkau jutaan orang yang kekurangan sumber daya alam ini.

Read comments

Letusan Gunung Toba Terdahsyat di Dunia

SITUS arkeologi baru yang cukup spektakuler, ditemukan para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba, 74.000 tahun yang lalu.
Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Pe-traglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi Pers di Oxford, Amerika Serikat tentang adanya bukti kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.
Selama tujuh tahun, para ahli dari Oxford University tersebut meneliti projek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan, dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan hektare ini hanya ditumbuhi sabana (padang rumput). Sementara, tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas inf ternya-ta ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.
Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh dunia. Berasal dari sebuah eruption supervokano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang sama di 2100 titik.
Sejak kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di Indonesia, hingga 3.000 mil.dari sumber letusan.Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga ke Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu. Bukti bukti yang ditemukan, memperkuat dugaan, bahwa kekuatan letusan dan gelombang lautnya sempat memusnahkan kehidupan di Atlantis.
Meski para ahli masih mencari bentuk fosil manusia Atlantis secara definitif, temyata populasi manusia yang hadir di India se-belum 74.000 tahun lalu, atau sekitar 15.000 tahun lebih awal berhasil ditemukan dalam beberapa bukti genetik. Wilayah penelitian samp/ing-nya diambil dalam skala luas, meliputi beberapa negara dengan skala penyebaran 12.000 mil dari titik letusan super gunung berapi Toba.
Penelitian ini untuk mencari bukti, sampai sejauh mana manusia purba terhindar dari kepunahan pada saat letusan su-pervolcano Toba terjadi," kata Dr. Michael Petraglia, senior Research Fellow di School of Archaeology Universitas Oxford.
Dari bukti lapangan diketahui alat-alat Palaeolithic tengah, ditemukan tepat sebelum dan sesudah letusan Toba. "Hal ini menunjukkan, orang-orang yang selamat dari letusan berasal dari populasi ras yang sama," kata Dr. Petraglia. Para peneliti setuju dengan bukti lapangan bahwa nenek moyang manusia lainnya, seperti Neanderthal di Eropa dan makhluk berotak kecil Hobbit di Asia Tenggara, mampu bertahan hidup setelah Toba meletus. Beberapa ahli berspekulasi bahwa letusan gunung berapi Toba itu sangat dahsyat, hingga menyebabkan kerusakan lingkungan yang sangat parah.
Penelitian di India menunjukkan, sebuah mosaik ekologis tampak begitu jelas. Ada beberapa daerah yang relatif cepat, mengalami recovery setelah peristiwa vulkanik. Tetapi ada ribuan hektare lahan yang tidak bisa ditumbuhi tanaman keras hingga saat ini, yang hanya bisa ditumbuhi oleh jenis rerumputan gersang.
Tim tidak menemukan banyak bukti tulang belulang di padang rumput itu, tetapi justru penemuan terbesar terdapat dalam kompleks gua "Bil-lasurgam Kurnool", di Provinsi Andhara Pradesh. Namun yang menjadi keheranan para ahli, di padang rumput itu ditemukan bukti bahwa tanahnya mengandung debu gunung berapi bercampur ra-dioaktif.
Debu radio aktif bercampur dengan debu gunung berapi itu, kini menjadi sebuah teka-teki yang cukup pelik. Apakah abu letusan itu mengandung radioaktif, atau memang ada letusan lain dari sebuah senjata yang mengandung radioaktif? Para peneliti juga menemukan sejumlah bukti lain yang mereka yakini deposit (timbunan fosil) berbagai kehidupan dari setidaknya 100.000 tahun yang lalu.
Deposit ini mengandung kekayaan berbagai jenis tulang hewan, manusia, sapi liar, dan berbagai karnivora dan monyet purba. Para ahli juga mengidentifikasi, sejumlah tanaman yang diduga jadi bahan pokok makanan mereka. Gua-gua itu menghasilkan informasi penting, tentang upaya menyelamatkan diri dari letusan super gunung berapi Toba.
Berdasarkan studi dan bukti baru hasil analisis, carbon radio isotop yang tak terbantahkan dari para ahli menyatakan letusan super gunung berapi Toba di Pulau Sumatra terjadi sekitar 73.000 tahun yang lalu. Letusan itu menyemburkan debu sekitar 800 kilometer kubik abu ke atmosfer.
Meninggalkan kawah (sekarang danau vulkanik terbesar di dunia), dengan panjang 100 kilometer dan lebar 35 kilometer. Penyebaran abu dari letusan ini telah ditemukan di India, Samudera Hindia, Teluk Bengala, dan Laut Cina Selatan bahkan terjebak di lapisan es Greenland, Kutub Utara.
Kata Stanley Ambrose , profesor antropologi Universitas Illinois, dan seorang kepala peneliti Studi-studi Kasus Baru, Profesor Martin AJ. Williams, dari University of Adelaide, Australia, letusan gunung berbelerang aerosol tersebut, sempat menutup radiasi matahari selama enam tahun.
Jadi dunia saat itu, benar-benar gelap gulita, yang diduga berdampak pada sebagian dari mahluk hidup yang mati karena tidak ada sinar matahari," ujarnya. Sebuah Instant Ice Age yang terdapat dalam inti es yang diambil di Greenland mengungkapkan, dampak letusan berlangsung sekitar 1.800 tahun hingga kembali ke seperti sekarang ini.
Selama zaman es instan ini, suhu turun hingga 16 derajat Celcius (28 derajat Fahrenheit). Begitu dingin-nya udara.di beberapa daerah Indonesia juga tertutup salju. Prof. Williams menemukan lapisan abu Toba pertama kali di pusat India, pada 1980. Pada tim investigasi ini, ia juga bertidak sebagai pemimpin dan penanggungjawab penelitian.
Efek iklim Toba telah menjadi sumber kontroversi selama bertahun-tahun, seperti dampaknya terhadap populasi manusia dan ekosistem. Pada tahun 1998, Ambrose mengusulkan dalam Journal of Human Evolution bahwa efek dari letusan Toba dan Ice Age menjelaskan terjadinya penurunan drastis pada populasi manusia.
Terutama pengaruh genetikanya, terlihat antara 50.000 dan 100.000 tahun kemudian. Kurangnya keragaman genetik di antara manusia yang hidup hari ini, menjadi suatu bukti bahwa selama periode itu ada sejumlah ras manusia yang punah.
Selain itu, di muka bumi ini diduga telah terjadi kekeringan yang cukup panjang, hingga menunjukkan adanya penurunan suhu ekstrem," kata Ambrose. Analisis isotop karbon pada sejumlah temuan, menunjukkan bahwa hutan tertutup di India tengah. Setelah letusan terjadi, muncul rumput sebagai tanaman pionir. Setidaknya mulai merambah, selama l.ooo tahun setelah letusan kemudian menjadi hutan. "Ini adalah bukti jelas, bahwa Toba juga menyebabkan deforestasi di beberapa daerah tropis untuk waktu yang lama," kata Ambrose.
Hasil penelitian lainnya, akan diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience 25 Mei 2010. Dari sejumlah letusan gunung berapi di dunia, temyata letusan Gunung Tambora di Indonesia pada 1815 tercatat sebagai letusan terkuat kedua setelah Toba.
Dalam letusan itu, Tambora melemparkan abu volcano hingga sejauh 70 km abunya ke udara.Gunung ini, menurut para ahli, adalah satu-satunya jetusan supervolcano yang dikenal setelah letusan super gunung berapi Toba dalam sejarah modern. Menurut ukuran kekuatan, letusan tersebut 10 kali lebih kuat dari letusan Krakatau, dan 100 kali lebih kuat daripada Vesuvius atau Gunung St. Helens.

Read comments

Ternyata Islam Sudah Ada di Amerika Jauh Sebelum Kedatangan Colombus


Ű§Ù„ŰłÙ„Ű§Ù… Űčليكم . ŰšِŰłْــــمِ ۧï·ČِŰ§Ù„Ű±َّŰ­ْمَنِ Ű§Ù„Ű±َّŰ­ِيم.Ù„Ű§ Ű„Ù„Ù‡ Ű„Ù„Ű§َّ Ű§Ù„Ù„Ù‡.Ù…Ű­Ù…ŰŻ Ű±ŰłÙˆ ل Ű§Ù„Ù„Ù‡
Ű§Ù„Ű­Ù…ŰŻ لله ۱ۚ Ű§Ù„Űčۧ لمين. Ű§Ù„Ű”Ù„Ű§Ű© و Ű§Ù„ŰłÙ„Ű§Ù… Űčلى Ű±ŰłÙˆ ل Ű§Ù„Ù„Ù‡.Ű§Ù…Ű§ ŰšŰčŰŻ

Jika Anda mengunjungi Washington DC, datanglah ke Perpustakaan Kongres (Library of Congress). Lantas, mintalah arsip perjanjian pemerintah Amerika Serikat dengan suku Cherokee, salah satu suku Indian, tahun 1787. Di sana akan ditemukan tanda tangan Kepala Suku Cherokee saat itu, bernama AbdeKhak dan Muhammad Ibnu Abdullah.

Isi perjanjian itu antara lain adalah hak suku Cherokee untuk melangsungkan keberadaannya dalam perdagangan, perkapalan, dan bentuk pemerintahan suku cherokee yang saat itu berdasarkan hukum Islam. Lebih lanjut, akan ditemukan kebiasaan berpakaian suku Cherokee yang menutup aurat sedangkan kaum laki-lakinya memakai turban (surban) dan terusan hingga sebatas lutut.

Cara berpakaian ini dapat ditemukan dalam foto atau lukisan suku cherokee yang diambil gambarnya sebelum tahun 1832. Kepala suku terakhir Cherokee sebelum akhirnya benar-benar punah dari daratan Amerika adalah seorang Muslim bernama Ramadan Ibnu Wati.

Berbicara tentang suku Cherokee, tidak bisa lepas dari Sequoyah. Ia adalah orang asli suku cherokee yang berpendidikan dan menghidupkan kembali Syllabary suku mereka pada 1821. Syllabary adalah semacam aksara. Jika kita sekarang mengenal abjad A sampai Z, maka suku Cherokee memiliki aksara sendiri.

Yang membuatnya sangat luar biasa adalah aksara yang dihidupkan kembali oleh Sequoyah ini mirip sekali dengan aksara Arab. Bahkan, beberapa tulisan masyarakat cherokee abad ke-7 yang ditemukan terpahat pada bebatuan di Nevada sangat mirip dengan kata ”Muhammad” dalam bahasa Arab.

Nama-nama suku Indian dan kepala sukunya yang berasal dari bahasa Arab tidak hanya ditemukan pada suku Cherokee (Shar-kee), tapi juga Anasazi, Apache, Arawak, Arikana, Chavin Cree, Makkah, Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu, dan Zuni. Bahkan, beberapa kepala suku Indian juga mengenakan tutp kepala khas orang Islam. Mereka adalah Kepala Suku Chippewa, Creek, Iowa, Kansas, Miami, Potawatomi, Sauk, Fox, Seminole, Shawnee, Sioux, Winnebago, dan Yuchi. Hal ini ditunjukkan pada foto-foto tahun 1835 dan 1870.

Secara umum, suku-suku Indian di Amerika juga percaya adanya Tuhan yang menguasai alam semesta. Tuhan itu tidak teraba oleh panca indera. Mereka juga meyakini, tugas utama manusia yang diciptakan Tuhan adalah untuk memuja dan menyembah-Nya. Seperti penuturan seorang Kepala Suku Ohiyesa : ”In the life of the Indian, there was only inevitable duty-the duty of prayer-the daily recognition of the Unseen and the Eternal”. Bukankah Al-Qur’an juga memberitakan bahwa tujuan penciptaan manusia dan jin semata-mata untuk beribadah pada Allah (*)

Subhanallah….

Bagaimana bisa Kepala suku Indian Cheeroke itu muslim?

Sejarahnya panjang,

Semangat orang-orang Islam dan Cina saat itu untuk mengenal lebih jauh planet (tentunya saat itu nama planet belum terdengar) tempat tinggalnya selain untuk melebarkan pengaruh, mencari jalur perdagangan baru dan tentu saja memperluas dakwah Islam mendorong beberapa pemberani di antara mereka untuk melintasi area yang masih dianggap gelap dalam peta-peta mereka saat itu.

Beberapa nama tetap begitu kesohor sampai saat ini bahkan hampir semua orang pernah mendengarnya sebut saja Tjeng Ho dan Ibnu Batutta, namun beberapa lagi hampir-hampir tidak terdengar dan hanya tercatat pada buku-buku akademis.

Para ahli geografi dan intelektual dari kalangan muslim yang mencatat perjalanan ke benua Amerika itu adalah Abul-Hassan Ali Ibn Al Hussain Al Masudi (meninggal tahun 957), Al Idrisi (meninggal tahun 1166), Chihab Addin Abul Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 – 1384) dan Ibn Battuta (meninggal tahun 1369).

Menurut catatan ahli sejarah dan ahli geografi muslim Al Masudi (871 – 957), Khashkhash Ibn Saeed Ibn Aswad seorang navigator muslim dari Cordoba di Andalusia, telah sampai ke benua Amerika pada tahun 889 Masehi. Dalam bukunya, ‘Muruj Adh-dhahab wa Maadin al-Jawhar’ (The Meadows of Gold and Quarries of Jewels), Al Masudi melaporkan bahwa semasa pemerintahan Khalifah Spanyol Abdullah Ibn Muhammad (888 – 912), Khashkhash Ibn Saeed Ibn Aswad berlayar dari Delba (Palos) pada tahun 889, menyeberangi Lautan Atlantik, hingga mencapai wilayah yang belum dikenal yang disebutnya Ard Majhoola, dan kemudian kembali dengan membawa berbagai harta yang menakjubkan.

Sesudah itu banyak pelayaran yang dilakukan mengunjungi daratan di seberang Lautan Atlantik, yang gelap dan berkabut itu. Al Masudi juga menulis buku ‘Akhbar Az Zaman’ yang memuat bahan-bahan sejarah dari pengembaraan para pedagang ke Afrika dan Asia.

Dr. Youssef Mroueh juga menulis bahwa selama pemerintahan Khalifah Abdul Rahman III (tahun 929-961) dari dinasti Umayah, tercatat adanya orang-orang Islam dari Afrika yang berlayar juga dari pelabuhan Delba (Palos) di Spanyol ke barat menuju ke lautan lepas yang gelap dan berkabut, Lautan Atlantik. Mereka berhasil kembali dengan membawa barang-barang bernilai yang diperolehnya dari tanah yang asing.

Beliau juga menuliskan menurut catatan ahli sejarah Abu Bakr Ibn Umar Al-Gutiyya bahwa pada masa pemerintahan Khalifah Spanyol, Hisham II (976-1009) seorang navigator dari Granada bernama Ibn Farrukh tercatat meninggalkan pelabuhan Kadesh pada bulan Februari tahun 999 melintasi Lautan Atlantik dan mendarat di Gando (Kepulaun Canary).

Ibn Farrukh berkunjung kepada Raja Guanariga dan kemudian melanjutkan ke barat hingga melihat dua pulau dan menamakannya Capraria dan Pluitana. Ibn Farrukh kembali ke Spanyol pada bulan Mei 999.

Perlayaran melintasi Lautan Atlantik dari Maroko dicatat juga oleh penjelajah laut Shaikh Zayn-eddin Ali bin Fadhel Al-Mazandarani. Kapalnya berlepas dari Tarfay di Maroko pada zaman Sultan Abu-Yacoub Sidi Youssef (1286 – 1307) raja keenam dalam dinasti Marinid. Kapalnya mendarat di pulau Green di Laut Karibia pada tahun 1291. Menurut Dr. Morueh, catatan perjalanan ini banyak dijadikan referensi oleh ilmuwan Islam.

Sultan-sultan dari kerajaan Mali di Afrika barat yang beribukota di Timbuktu, ternyata juga melakukan perjalanan sendiri hingga ke benua Amerika. Sejarawan Chihab Addin Abul-Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 – 1384) memerinci eksplorasi geografi ini dengan seksama. Timbuktu yang kini dilupakan orang, dahulunya merupakan pusat peradaban, perpustakaan dan keilmuan yang maju di Afrika. Ekpedisi perjalanan darat dan laut banyak dilakukan orang menuju Timbuktu atau berawal dari Timbuktu.

Sultan yang tercatat melanglang buana hingga ke benua baru saat itu adalah Sultan Abu Bakari I (1285 – 1312), saudara dari Sultan Mansa Kankan Musa (1312 – 1337), yang telah melakukan dua kali ekspedisi melintas Lautan Atlantik hingga ke Amerika dan bahkan menyusuri sungai Mississippi.

Sultan Abu Bakari I melakukan eksplorasi di Amerika tengah dan utara dengan menyusuri sungai Mississippi antara tahun 1309-1312. Para eksplorer ini berbahasa Arab. Dua abad kemudian, penemuan benua Amerika diabadikan dalam peta berwarna Piri Re’isi yang dibuat tahun 1513, dan dipersembahkan kepada raja Ottoman Sultan Selim I tahun 1517. Peta ini menunjukkan belahan bumi bagian barat, Amerika selatan dan bahkan benua Antartika, dengan penggambaran pesisiran Brasil secara cukup akurat.

Sequoyah, also known as George Gist Bukti lainnya adalah, Columbus sendiri mengetahui bahwa orang-orang Carib (Karibia) adalah pengikut Nabi Muhammad. Dia faham bahwa orang-orang Islam telah berada di sana terutama orang-orang dari Pantai Barat Afrika. Mereka mendiami Karibia, Amerika Utara dan Selatan. Namun tidak seperti Columbus yang ingin menguasai dan memperbudak rakyat Amerika. Orang-Orang Islam datang untuk berdagang dan bahkan beberapa menikahi orang-orang pribumi.

Lebih lanjut Columbus mengakui pada 21 Oktober 1492 dalam pelayarannya antara Gibara dan Pantai Kuba melihat sebuah masjid (berdiri di atas bukit dengan indahnya menurut sumber tulisan lain). Sampai saat ini sisa-sisa reruntuhan masjid telah ditemukan di Kuba, Mexico, Texas dan Nevada.

Dan tahukah anda? 2 orang nahkoda kapal yang dipimpin oleh Columbus kapten kapal Pinta dan Nina adalah orang-orang muslim yaitu dua bersaudara Martin Alonso Pinzon dan Vicente Yanex Pinzon yang masih keluarga dari Sultan Maroko Abuzayan Muhammad III (1362). [THACHER,JOHN BOYD: Christopher Columbus, New York 1950]

Dan mengapa hanya Columbus saja yang sampai saat ini dikenal sebagai penemu benua amerika? Karena saat terjadi pengusiran kaum yahudi dari spanyol sebanyak 300.000 orang yahudi oleh raja Ferdinand yang Kristen, kemudian orang-orang yahudi menggalang dana untuk pelayaran Columbus dan berita ‘penemuan benua Amerika’ dikirim pertama kali oleh Christopher Columbus kepada kawan-kawannya orang Yahudi di Spanyol.

Pelayaran Columbus ini nampaknya haus publikasi dan diperlukan untuk menciptakan legenda sesuai dengan ‘pesan sponsor’ Yahudi sang penyandang dana. Kisah selanjutnya kita tahu bahwa media massa dan publikasi dikuasai oleh orang-orang Yahudi yang bahkan dibenci oleh orang-orang seperti Henry Ford si raja mobil Amerika itu.

Maka tampak ada ketidak-jujuran dalam menuliskan fakta sejarah tentang penemuan benua Amerika. Penyelewengan sejarah oleh orang-orang Yahudi yang terjadi sejak pertama kali mereka bersama-sama orang Eropa menjejakkan kaki ke benua Amerika.

Dan tahukah anda? sebenarnya laksam ana Zheng He atau yang di Indonesia lebih dikenal dengan nama laksamana Cheng Ho adalah penemu benua amerika pertama, sekitar 70 tahun sebelum Columbus.

Sekitar 70 tahun sebelum Columbus menancapkan benderanya di daratan Amerika, Laksamana Zheng He sudah lebih dulu datang ke sana. Para peserta seminar yang diselenggarakan oleh Royal Geographical Society di London beberapa waktu lalu dibuat terperangah. Adalah seorang ahli kapal selam dan sejarawan bernama Gavin Menzies dengan paparannya dan lantas mendapat perhatian besar.

Tampil penuh percaya diri, Menzies menjelaskan teorinya tentang pelayaran terkenal dari pelaut mahsyur asal Cina, Laksamana Zheng He (kita mengenalnya dengan Ceng Ho-red). Bersama bukti-bukti yang ditemukan dari catatan sejarah, dia lantas berkesimpulan bahwa pelaut serta navigator ulung dari masa dinasti Ming itu adalah penemu awal benua Amerika, dan bukannya Columbus.

Bahkan menurutnya, Zheng He ‘mengalahkan’ Columbus dengan rentang waktu sekitar 70 tahun. Apa yang dikemukakan Menzies tentu membuat kehebohan lantaran masyarakat dunia selama ini mengetahui bahwa Columbus-lah si penemu benua Amerika pada sekitar abad ke-15. Pernyataan Menzies ini dikuatkan dengan sejumlah bukti sejarah.

Adalah sebuah peta buatan masa sebelum Columbus memulai ekspedisinya lengkap dengan gambar benua Amerika serta sebuah peta astronomi milik Zheng He yang dosodorkannya sebagai barang bukti itu. Menzies menjadi sangat yakin setelah meneliti akurasi benda-benda bersejarah itu.

Cherokee syllabary”Laksana inilah yang semestinya dianugerahi gelar sebagai penemu pertama benua Amerika,” ujarnya. Menzies melakukan kajian selama lebih dari 14 tahun. Ini termasuk penelitian peta-peta kuno, bukti artefak dan juga pengembangan dari teknologi astronomi modern seperti melalui program software Starry Night.

Dari bukti-bukti kunci yang bisa mengubah alur sejarah ini, Menzies mengatakan bahwa sebagian besar peta maupun tulisan navigasi Cina kuno bersumber pada masa pelayaran Laksamana Zheng He. Penjelajahannya hingga mencapai benua Amerika mengambil waktu antara tahun 1421 dan 1423. Sebelumnya armada kapal Zheng He berlayar menyusuri jalur selatan melewati Afrika dan sampai ke Amerika Selatan.

Uraian astronomi pelayaran Zheng He kira-kira menyebut, pada larut malam saat terlihat bintang selatan sekitar tanggal 18 Maret 1421, lokasi berada di ujung selatan Amerika Selatan. Hal tersebut kemudian direkonstruksi ulang menggunakan software Starry Night dengan membandingkan peta pelayaran Zheng He.

“Saya memprogram Starry Night hingga masa di tahun 1421 serta bagian dunia yang diperkirakan pernah dilayari ekspedisi tersebut,” ungkap Menzies yang juga ahli navigasi dan mantan komandan kapal selam angkatan laut Inggris ini. Dari sini, dia akhirnya menemukan dua lokasi berbeda dari pelayaran ini berkat catatan astronomi (bintang) ekspedisi Zheng He.

Lantas terjadi pergerakan pada bintang-bintang ini, sesuai perputaran serta orientasi bumi di angkasa. Akibat perputaran bumi yang kurang sempurna membuat sumbu bumi seolah mengukir lingkaran di angkasa setiap 26 ribu tahun. Fenomena ini, yang disebut presisi, berarti tiap titik kutub membidik bintang berbeda selama waktu berjalan. Menzies menggunakan software untuk merekonstruksi posisi bintang-bintang seperti pada masa tahun 1421.

“Kita sudah memiliki peta bintang Cina kuno namun masih membutuhkan penanggalan petanya,” kata Menzies. Saat sedang bingung memikirkan masalah ini, tiba-tiba ditemukanlah pemecahannya. “Dengan kemujuran luar biasa, salah satu dari tujuan yang mereka lalui, yakni antara Sumatra dan Dondra Head, Srilanka, mengarah ke barat.”

Bagian dari pelayaran tersebut rupanya sangat dekat dengan garis katulistiwa di Samudera Hindia. Adapun Polaris, sang bintang utara, dan bintang selatan Canopus, yang dekat dengan lintang kutub selatan, tercantum dalam peta. “Dari situ, kita berhasil menentukan arah dan letak Polaris. Sehingga selanjutnya kita bisa memastikan masa dari peta itu yakni tahun 1421, plus dan minus 30 tahun.”

Sequoyah Atas temuan tersebut, Phillip Sadler, pakar navigasi dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, mengatakan perkiraan dengan menggunakan peta kuno berdasarkan posisi bintang amatlah dimungkinkan. Dia juga sepakat bahwa estimasi waktu 30 tahun, seperti dalam pandangan Menzies, juga masuk akal.

Selama ini, masyarakat dunia mengetahui kiprah Zheng He sebagai penjelajah ulung. Dia terlahir di Kunyang, kota yang berada di sebelah barat daya Propinsi Yunan, pada tahun 1371. Keluarganya yang bernama Ma, adalah bagian dari warga minoritas Semur. Mereka berasal dari kawasan Asia Tengah serta menganut agama Islam.

Ayah dan kakek Zheng He diketahui pernah mengadakan perjalanan haji ke Tanah Suci Makkah. Sementara Zheng He sendiri tumbuh besar dengan banyak mengadakan perjalanan ke sejumlah wilayah. Ia adalah Muslim yang taat.

Yunan adalah salah satu wilayah terakhir pertahanan bangsa Mongol, yang sudah ada jauh sebelum masa dinasti Ming. Pada saat pasukan Ming menguasai Yunan tahun 1382, Zheng He turut ditawan dan dibawa ke Nanjing. Ketika itu dia masih berusia 11 tahun.

Zheng He pun dijadikan sebagai pelayan putra mahkota yang nantinya menjadi kaisar bernama Yong Le. Nah kaisar inilah yang memberi nama Zheng He hingga akhirnya dia menjadi salah satu panglima laut paling termashyur di dunia.

Read comments

Rahasia nyala kunang-kunang

Kunang-kunang adalah sejenis serangga yang dapat mengeluarkan cahaya yang jelas terlihat saat malam hari. Cahaya ini dihasilkan oleh "sinar dingin" yang tidak mengandung ultraviolet maupun sinar inframerah dan memiliki panjang gelombang 510 sampai 670 nanometer, dengan warna merah pucat, kuning, atau hijau, dengan efisiensi sinar sampai 96%.

Kunang-kunang termasuk dalam golongan Lampyridae yang merupakan familia dalam ordo kumbang Coleoptera. Ada lebih dari 2000 spesies kunang-kunang, yang dapat ditemukan di daerah empat musim dan tropis di seluruh dunia. Banyak sepesies ini yang ditemukan di rawa atau hutan yang basah dimana tersedia banyak persediaan makanan untuk larvanya.

Kunang-kunang, yang memancarkan sinar untuk saling mengenali atau untuk memberi tanda kimpoi, menggunakan panjang gelombang sinar yang berbeda, tergantung pada spesiesnya. Selain itu, pada beberapa spesies, kunang-kunang jantan yang mula-mula menyorotkan sinar untuk menarik sang betina, sementara pada spesies lainnya, sang betina yang “memanggil.” Sebagian kunang-kunang menggunakan cahaya mereka untuk mempertahankan diri. Mereka mengeluarkan sinar sebagai tanda pada musuh bahwa mereka bukan makanan yang lezat.

Bagi kunang-kunang kelompok Photuris, cahaya mereka berperan pula dalam perburuan. Betina jenis ini dapat meniru kerlipan sinyal cahaya yang dipancarkan betina jenis lain, misalnya Photuris. Dengan sinyal cahaya palsu ini, kunang-kunang jantan jenis Photuris pun terjebak dan dimakan oleh Photuris betina.


Cahaya kunang-kunang berperan pula sebagai tanda peringatan, untuk memperingatkan antar-sesama jenisnya tentang ancaman bahaya, maupun peringatan bagi serangga dan burung pemangsa agar tidak memakannya. Sebab, zat pemicu pembentukan cahaya kunang-kunang berasa pahit. Kalaupun ada serangga pemangsa yang nekad, mereka biasanya memakan tubuh kunang-kunang dari bagian kepala, terus hingga ke bagian belakang, kecuali bagian perut yang tidak dimakannya.

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Infrakelas: Neoptera
Superordo: Endopterygota
Ordo: Coleoptera
Upaordo: Polyphaga
Infraordo: Elateriformia
Superfamili: Elateroidea
Famili: Lampyridae
Latreille, 1817

Read comments

10 serangga dengan nama menyeramkan

1. Assassin Bug

Assassin Bug berbaring menunggu mangsanya, lalu menyergap seperti James Bond melakukan aksi pada misi rahasia. Assassin Bug memiliki tombak pembunuh, korban yang malang ditusuk dengan paruh melengkung dan menyuntikkan enzim mematikan. Beberapa jenis Assassin Bug adalah pembunuh haematophagous, yang berarti pengisap darah.

2. Robber Fly

Serangga bermata besar ini ditakdirkan untuk membunuh. Lalat perampok Robber Fly "mempersiapkan" mangsa mereka dengan menusuk dengan paruh mereka, kemudian menyuntikkan combo ampuh enzim yang melumpuhkan korban dari dalam. Serangga ini memiliki 5 buah mata dan memiliki kemampuan yang sangat baik dalam mengamati mangsa favoritnya yaitu lalat lain, ngengat, capung dan bahkan laba-laba.

3. Wolf Spider

Dengan taring berbisa besar dan delapan mata dari berbagai ukuran, laba-laba serigala melakukan patroli mencari mangsanya.

4.Ant Lion

Semut Singa telah berevolusi dengan sangat kompleks dan memiliki metode unik untuk membunuh mangsanya. Mereka membangun sebuah lubang kerucut di pasir ldan bersembunyi tepat di bawah lubang tersebut. Apa pun yang tergelincir ke dalam perangkap semut singa akan kesusahan meloloskan diri.

5.Death’s-Head Hawkmoth

Hawkmoths tidak langka, ulat besar mereka sering ditemukan pada tanaman tomat. Hawkmoths ngengat yang unik di antara ngengat lainnya karena kemampuan mereka membuat nada tinggi menggerenyet ketika mereka jengkel. Death's-head hawkmoths memiliki tampilan menakutkan, pola seperti tengkorak di punggung mereka dan membuat mangsanya dan kita gelisah.

6.Killer Bees

Lebah Pembunuh adalah lebah pemarah, bersayap, dilengkapi alat penyengat dan cocok untuk pepatah "jangan main-main dengan alam!" Keturunan mereka dapat menahan kerasnya iklim tropis.

7. Tiger Mosquito

Sebelumnya keberadaannya terbatas pada wilayah hutan dan lahan basah di Asia Tenggara, namun seiring perjalanan manusia nyamuk ini telah menyebar dengan habitat baru di seluruh dunia.

8. Hickory Horned Devil


Hickory Horned Devils adalah ulat dari Regal, atau Royal Walnut ngengat. Ulat ini mirip dengan hawkmoths tetapi dalam spesies ini "tanduk"-nya lebih panjang, berwarna hitam & merah. Dikombinasikan dengan tubuh pirus cerah, tanduk benar-benar menonjol sehingga membuat pemangsa berpikir dua kali untuk memangsa mereka.

9. Vampire Moth

Ngengat Vampir ditakdirkan untuk mengisap darah dari mangsa di habitat asli mereka , kerbau dan juga manusia jika diberi kesempatan.

10. Bee Wolf


Beewolves, juga dikenal sebagai Tawon Penggali.

Read comments

10 Serangga Tercantik Sekaligus Paling Menakutkan Sejagad

1. Lymantrid Moth (Dasychira Pudibunda)

Lymantrid MOth (Calliteara pudibunda) adalah ngengat yang banyak hidup di hutan Denmark beech (Fagus sylvatica). Setiap betinanya dapat meletakkan 300-400 telur. Dan ketik menjadi ulat kecil akan sangat mudah tertiup oleh angin. Dan pada akhir musim gugur ulat sepenuhnya telah menjadi dewasa, hingga sekitar 5 cm panjangnya dan berwarna sangat indah.

2. Devil's Flower Mantis (Idolomantis Diabolica)

Idolomantis Diabolica yang kadang-kadang dikenal sebagai "Raja dari segala Belalang sembah", alasannya adalah karena : keindahan, ukuran dan kelangkaan, dan merupakan salah satu spesies terbesar dari belalang sembah yang menyerupai bunga.

3. Damselfly (Ischnura Heterosticta)

Damselfly adalah nama umum untuk apapun dari serangga Predaceous Zygoptera dari Ordo Odonata, memiliki tubuh yang panjang, mata multifaset yang besar, serta dua pasang sayap transparan yang kuat, yang pada saat istirahat biasanya akan dilipat bersama-sama di atas perutnya. Mereka biasanya terbang bersama-sama selama perkimpoian. Bagi manusia, mereka adalah serangga dengan warna yang paling mencolok, dan perilaku kimpoi yang unik yang menambah keindahan alam.

4. Cecropia Moth (Hyalophora Cecropia)

Juga dikenal sebagai "Ngengat Robin", ngengat Cecropia adalah ngengat terbesar ditemukan di Amerika Utara, yang memiliki sayap mencapai enam inci. Mereka adalah anggota keluarga dari spesies Saturniidae, atau ngengat sutra raksasa. Betinanya memiliki sayap dengan lebar hingga lebig dari 130 mm. Larva ngengat ini yang paling sering ditemukan pada pohon Maple, dan telah diketahui sering memakan Wild Cherry dan pohon Birch.

5. Calleta Silkmoth (Eupackardia Calleta)

Calleta Silkmoth (Eupackardia calleta) adalah ngengat sutra dari keluarga Saturniidae. Ditemukan di Meksiko, Guatemala dan bagian selatan Amerika Serikat, ini satu-satunya spesies dalam Genus Eupackardia.

6. Orchid Mantis (Hymenopus Coronatu)

The Hymenopus Coronatu, alias Anggrek belalang, adalah belalang bunga yang biasanya ditemukan di Indonesia dan Malaysia. Pada gambar diatas belalang tampak seperti sebuah anggrek? Sebenarnya mereka bersembunyi di dalam bunga dan mereka amat sangat menyerupainya, sambil menunggu mangsa serangga lain yang siap untuk di santap.

7. Hercules Beetle (Dynastes Hercules)

Merupakan jenis kumbang badak yang hidup di Amerika Selatan, Kumbang Hercoles dapat tumbuh hingga lebih dari 6 inci panjang (yang dihitung dari ujung tanduknya), dan yang paling dikenal darinya adalah kekuatan: yang mampu mendorong 850 kali beratnya tubuhnya sendiri! Kumbang ini hanya makan tumbuh-tumbuhan dan tidak agresif, kecuali berkelahi dengan kumbang Hercules lainnya.

8. Giant Camel Spider (Arachnid Solifugae)

Mungkin kita tidak akan pernah atau jarang mendengar cerita-cerita dari prajurit Amerika Serikat dalam Perang Teluk. Di ceritakan bahwa laba-laba unta raksasa merangkak ke kantong tidur seorang prajurit, menggigit manusia pada saat ia sedang tidur. Untungnya, laba-laba unta padang pasir raksasa asli Irak tidak berbisa. Laba-laba ini menggunakan cakarnya untuk menangkap mangsanya, yang tidak lebih besar dari dirinya sendiri. Mereka juga dikenal karena cepat. Camel Spider raksasa telah dikenal dapat berjalan dengan kecepatan 10 MPH. Makhluk ini nama aslinya adalah Arakhnida Solifugae. "Solifugae" berarti, dalam bahasa Latin, "lari dari matahari".

9. Giant Water Bug (Belostomatidae)

Belostomatidae adalah keluarga serangga yang lebih dikenal sebagai "serangga air raksasa". Kebanyakan spesies ini dalam masih dalam keluarga Belostomatidae yang merupakan kumbang terbesar di dunia. Serangga ini adalah predator yang paling tangkas, menangkap dan makan ikan dan juga katak. Mereka sering berbaring tak bergerak di bagian permukaan air, sambil menunggu mangsa datang mendekat. Gigitan mereka dianggap salah satu yang paling menyakitkan yang dapat ditimbulkan oleh serangga.
Dalam beberapa kasus, gigitan mereka bisa menyebabkan kerusakan permanen pada manusia. Kadang-kadang ketika menghadapi pemangsa yang lebih besar, seperti manusia, mereka akan "berpura-pura mati" dan memancarkan cairan dari anus mereka untuk membuatnya menjijikan.

10. Leopard Moth (Hypercompe scribonia)
Giant Leopard Moth atau Eyed Tiger Moth (Hypercompe scribonia) memiliki pola yang serupa dengan macan tutul. Kupu-kupu itu adalah aposematic, yang berarti bahwa mereka benar-benar seangga predator.

Read comments